Social Icons

Pages

(J.R.R. TOLKIEN) THE LORD OF THE RING 2: DUA MENARA BUKU 3 BAB 1/11 KEMATIAN BOROMIR

<<< SEBELUMNYA

Aragorn bergegas mendaki bukit. Sesekali ia membungkuk ke tanah. Hobbit bisa berjalan ringan, jejak kaki mereka tak mudah dibaca, meski oleh Penjaga Hutan sekalipun, tapi tidak jauh dari puncak, sebuah mata air melintasi jalan, dan di tanah yang basah Aragorn melihat apa yang dicarinya.
"Aku sudah benar membaca tanda-tandanya," kata Aragorn pada dirinya sendiri. "Frodo lari ke puncak bukit. Apa yang dilihatnya di sana? Tapi dia kembali lewat jalan yang sama, dan menuruni bukit lagi." Aragorn ragu. Ia ingin pergi ke takhta tinggi itu, berharap melihat sesuatu yang bisa menuntunnya dalam kebingungannya; tapi waktu sudah mendesak. Mendadak ia melompat maju dan berlari ke puncak, melintasi ubin-ubin besar dan menaiki tangga. Lalu, sambil duduk di takhta, ia memandang sekelilingnya. Tapi matahari seolah meredup, dunia tampak remang-remang dan jauh. Ia mengalihkan pandang dari Utara, lalu memandang ke Utara lagi, dan tidak melihat apa pun selain perbukitan di kejauhan. Pada jarak sejauh itu ia bisa melihat lagi seekor burung besar seperti elang tinggi di angkasa, terbang turun dengan lambat, melingkar-lingkar ke bumi.

(J.R.R. TOLKIEN) THE LORD OF THE RING 2: DUA MENARA - SINOPSIS


Buku ini adalah buku kedua THE LORD OF THE RING.


Dalam buku pertama, The Fellowship of the Ring - Sembilan Pembawa Cincin, diceritakan bahwa Cincin yang diwarisi Frodo dari Bilbo ternyata adalah Cincin Utama, yang paling penting dari rangkaian Cincin Kekuasaan. Karena itulah Frodo dan kawan-kawannya terpaksa pergi meninggalkan rumah mereka yang tenang di Shire. Sepanjang perjalanan, mereka terus dibayang-bayangi oleh Para Penunggang Hitam dari Mordor. Akhirnya, dengan bantuan Aragorn, Penjaga Hutan dari Eriador, mereka berhasil melewati berbagai bahaya mengerikan, dan tiba di Rumah Elrond di Rivendell.

THE LORD OF THE RING 3 - THE RETURN OF THE KING (INDONESIA)


Rombongan kembali terpisah. Gandalf membawa Pippin pergi ke Minas Tirith setelah Hobbit bernama lengkap Peregrin itu tergoda melihat ke dalam Batu Penglihatan. Aragorn bersama Gimli dan Legolas serta para kaum Dunedain memisahkan diri dari rombongan Raja Theoden lalu pergi ke Pelargir sedangkan Merry alias Meriadoc ditinggal untuk mendampingi Raja asal Rohan tersebut.

Minas Tirith dalam keadaan bahaya. Anak buah Sauron menyerang. Di saat genting Lord Denethor, penguasa Gondor, malah kehilangan kewarasan sesudah melihat putranya, Faramir, terluka sangat parah. Pippin yang sekarang menjadi pelayan Denethor meminta bantuan Gandalf untuk menyadarkan Denethor. Gandalf terpaksa meninggalkan pertempuran yang kian bergolak.

Raja Theoden dan pasukannya tiba di Minas Tirith. Mereka mendapati sebagian wilayah sudah hancur. Kekuatan Rohan dan Gondor tidak cukup menghadapi seluruh pasukan Sauron. Harapan menang yang pupus kembali tumbuh ketika Aragorn muncul bersama Gimli, Legolas, dan kaum Dunedain. Bersama-sama mereka melumpuhkan pasukan Sauron kemudian mereka bergerak menuju Mordor dengan tujuan mengalihkan perhatian Sauron.

Sementara itu Sam berhasil menyelamatkan Frodo dari para Orc. Frodo marah saat tahu Cincin Utama berada pada Sam. Mereka berdua sadar betul cincin itu sudah menguasai Frodo. Pebuh perjuangan kedua Hobbit asal Shire ini mendaki Gunung Maut. Tiba saatnya bagi Frodo membuang cincin ke juran api yang disebut Celah Ajal. Namun Frodo tidak sanggup dan malah memakai cincin di jarinya. Pada detik itu juga Sauron menyadari kehadiran cincin miliknya. Rencana Aragorn dan Gandalf di depan Gerbang Hitam Mordor terbongkar oleh Sauron. Perhatian Sauron langsung berpindah dan mengarah ke Gunung Maut di mana Frodo dan Sam berada sekarang…

Aku tidak akan menjabarkan banyak di sini, terlalu banyak spoiler =P buku terakhir dari trilogy LOTR adalah yang paling seru untuk dibaca. Sepuluh bab pertama buku ini seperti peralihan cerita antara kisah Gandalf dan Pippin di Minas Tirith, Aragorn bersama Gimli dan Legolas yang meninggalkan rombongan Raja Theoden lalu bergabung dengan orang-orang Dunedain, dan kisah Raja Theoden bersama Merry dan pasukannya menuju Minas Tirith. Peralihan ini membawa pembaca ke dalam kisah di tempat berbeda dengan orang-orang berbeda. Tapi peralihan seperti ini terkadang membuat bingung. Misalnya kita sedang asyik menikmati bab-bab Gandalf maupun Pippin kemudian bab berikutnya berpindah ke kisah Raja Theoden dan rombongannya lalu kembali lagi ke bagian Gandalf dan Pippin.

Tentang tokoh-tokohnya, aku merasa Aragorn lebih menonjol daripada Frodo, sang tokoh utama. Selain punya jiwa kepemimpinan, si Strider ini pandai di medan pertempuran dan piawai dalam ilmu obat-obatan. Pengetahuannya luas dan ia punya karisma seperti seorang raja. Tak heran jika ada tokoh dalam LOTR yang menaruh hati pada Aragorn hehe... Tidak berarti aku tidak suka Frodo. Aku salut dengan Frodo. Keberaniannya, kerelaannya untuk berkorban, mau memaafkan, dan rasa sayangnya terhadap sahabat-sahabatnya. Itulah beberapa hal yang bisa dipelajari dari Frodo.

Tokoh Sam juga tidak kalah hebat. Kesetiaannya terhadap Frodo sangat luar biasa dan menyentuh hati. Sam rela berkorban dan selalu mendahulukan Frodo daripada dirinya sendiri, menyisakan air dan makanan bekal mereka untuk Frodo sementara dirinya bersedia tidak makan minum, atau saat Sam menggendong Frodo yang sangat lelah mendaki Gunung Maut. Sungguh menyentuh hati.

Ngomong-ngomong soal menaruh hati dan menyentuh hati, aku baru nyadar novel LOTR berbeda dari novel-novel lain yang berfokus pada masalah percintaan. Jujur aku bosan dengan kisah romance dan ingin membaca kisah yang tanpa romance. Dan LOTR ini adalah jawabannya.

Dan plusnya buku berjudul asli The Lord of the Rings : The Return of the King ini adalah adanya appendix atau lampiran mulai dari sejarah raja-raja, silsilah keluarga para Hobbit, kronologi peristiwa hingga daftar huruf rune. Kehadiran appendix bisa menjadi penerang bagi pembaca yang selama ini masih bingung dan sulit memahami sejarah maupun urutan peristiwa selama trilogi LOTR.



DOWN LOAD THE LORD OF THE RING 3 - THE RETURN OF THE KING (INDONESIA) (FORMAT .EPUB)

THE LORD OF THE RING 2 - THE TWO TOWERS (INDONESIA)



Ini adalah Kelanjutan Petualangan 'The Fellowship of The Ring' dalam misi mereka menghancurkan 'The One Ring' milik Sauron. Dimana para anggota fellowship sekarang berpencar mengikuti jalan Masing Masing. Frodo dan Sam berpisah dengan rombongan demi mencari jalan aman menuju Mordor, dalam perjalanan mereka bertemu Gollum yang bernama Smeagol.. Yang berjanji menunjukan mereka jalan menuju Mordor. Aragorn, Legolas, dan Gimli berusaha mengejar Merry dan Pip yang telah diculik oleh Goblin, mereka telah ditolong oleh Gandalf yang telah bangkit dari kematian. Merry dan Pip ditinggal dengan para 'Ent' untuk mencari sekutu, sementara Gandalf, Aragorn, Legolas, dan Gimli (Typical RPG character; Wizard, Warrior, Rouge) pergi ke Rohan, suatu negeri manusia untuk mencari bantuan Demi menghentikan laju Pasukan kegelapan. Sauron membangun pasukan kegelapannya di bantu oleh sang penyihir Saruman. Sauron menguasai Mordor dari menara Barad'ur, dan Saruman dari menara Isengard. Saksikanlah bagaimana 'Fellowship of the Ring' mengalahkan kekuatan gabungan dari Dua Menara! 'The Two Towers'
DOWNLOAD THE LORD OF THE RING 2: THE TWO TOWERS (INDONESIA) (FORMAT .EPUB)



THE LORD OF THE RINGS 1 - THE FELLOWSHIP OF THE RING (INDONESIA)


Cerita tentang raja kegelapan Sauron yang mencari Sang Cincin yang ditemukan oleh hobbit muda bernama Frodo Baggins ini berlatar di Bumi Tengah. Takdir Bumi Tengah terancam dalam ketidakseimbangan jika cincin itu tidak dihancurkan, atas dasar itulah Frodo dan kedelapan rekannya yang tergabung dalam Sembilan Pembawa Cincin membawa cincin itu ke Gunung Doom di Mordor untuk dihancurkan, karena hanya di tempat itulah cincin dapat dihancurkan.

(Donny Dhirgantoro) 5 cm. BAB 10/10

<<< SEBELUMNYA


Spectacular... Spectacular...
...yang bisa dilakukan seorang makhluk bernama manusia terhadap mimpi-mimpi dan keyakinannya adalah mereka hanya tinggal mempercayainya...
SEKALI LAGI, seribu kali lagi, sejuta kali lagi, CINTA.
Satu satu mereka masuk ke dalam tenda, kelelahan yang sangat membuat mereka terlelap cepat. Genta dan Riani masih ingin menikmati malam yang indah di Ranu Kumbolo. Mereka berdua duduk berdekatan di depan api unggun. Bintang-bintang bertebaran, bulan yang putih bersih tampak di permukaan danau.

(Donny Dhirgantoro) 5 cm. BAB 9/10

<<< SEBELUMNYA
5 cm
...keajaiban mimpi, keajaiban cita-cita dan keajaiban keyakinan manusia yang tak terkalkulasikan dengan angka berapa pun...
ARCOPODO MAHAMERU. Tujuh Belas Agustus. Tanah Air ini.
This world is for those who want to fight
Sehabis tertunduk, mereka mendongak ke atas. Puncak Mahameru seperti sebuah gundukan pasir mahabesar dengan tebaran batu karang gunung di mana mana.

(Donny Dhirgantoro) 5 cm. BAB 8/10

<<< SEBELUMNYA




A Letter, A Heart... to Remember
...Tapi aku bilang sekarang sama kamu bahwa cita-cita kamu itu tercapai...
kamu adalah orang yang paling baik di hati kita, titik... cita-cita kamu tercapai.
Dan kamu Qkan selalu kita kenang di hati ke mana pun kita pergi...
PUKUL TIGA kurang lima.
"Beres-beres dan berangkat"

(Donny Dhirgantoro) 5 cm. BAB 7/10

<<< SEBELUMNYA



You Are the Universe
...sesungguhnya setiap manusia memang diberi kebebasan untuk memilih. Memilih di persimpangan persimpangan kecil atau besar dalam sebuah "Big Master Plan" yang telah diberikan Tuhan kepada kita semenjak kita lahir....
MATAHARI SORE masih tersisa sedikit, menembus pepohonan dijalan desa kecil. Sore itu di Tumpang banyak sekali kesibukan, jip-jip menunggu pendaki yang mulai berdatangan dengan berbagai macam tas carrier besar. Penampilan mereka mirip semua karena memang mempunyai tujuan yang sama: MAHAMERU.

(Donny Dhirgantoro) 5 cm. BAB 6/10

<<< SEBELUMNYA


Rehumanize
...Aku berpikir maka aku ada
"PROJECT OFFICER... ke semuanya...."
"Pzoject officer ke semuanya... copy."
"It's been a month of hard work, sweat, panic, stress, rage,...
but... I love you all. You've done such a nice job."
"Thank you...."

(Donny Dhirgantoro) 5 cm BAB 5/10

<<< SEBELUMNYA


Don't Stop Me Now
...Ian mencium tangan kedua orang tuanya, ada sedikit sedih di hati Ian karena tangan papa-mamanya sudah tidak sehalus dulu lagi, Ian udah bisa rigerasain kulit keriput di tangan mereka...
"JADI... KAMU... mau... ganti... lagi... semuanya?"
"Enggak juga sih, Pak. Judulnya doang dikit, sama hubungan antarvariabelnya, ada juga variable yang ditambah," Ian menjawab pertanyaan dosen pembimbingnya, sambil membatin, dari dulu dosen pembimbing ini pasti kalo ngomong ada jeda dua detik perkata, tuh kan mulai lagi nih....

(Donny Dhirgantoro) 5 cm. BAB 4/10

<<< SEBELUMNYA


Wings to Fly
...seorang cowok memakaikan jaketnya ke cewek.
Gue sering banget liat adegannya di film dan coba mengartikannya dengan apa aja, tapi sekarang gue ngerasain sendiri, rasanya lain banget...
SABTU SIANG menjelang sore.
Arial teijebak di antara kemacetan pintu tol Cibubur. Lengan kekarnya yang memegang stir keras merekam kepenatan di dalam dirinya.
"Rumahnya jauh banget sih...," batin Arial dalam hati.
Arial pun bernapas lega ketika akhirnya mobilnya dapat melewati kepenatan pintu tol, kakinya refleks menginjak gas, mencurahkan segala kekesalannya yang membuat mobilnya melaju kencang melawan siang menjelang sore di daerah Cibubur.
Matahari sore masih labil di antara siang menjelang sore.
Ubartiba bunyi SMS memenuhi mobil Arial.
Indy_cantik: udah di mana kamu?
Arial: 10 menit lagi. kamu langsung tunggu di depan aja langsung berangkat udah sore nih, macet banget dari tadi.
SMS Arial menandakan dia udah mulai kenal kalimat dalam membalas SMS. Makanya, Indy juga seneng. Udah satu bulan ini akhirnya Arial memutuskan untuk mengenal Indy lebih dekat—wanita inceran Arial yang dikenalnya di tempat fitness.
Mobil Arial berjalan perlahan di sebuah kompleks perumahan daerah Cibubur. Dari kejauhan terlihat sosok Indy yang semampai. Wajah Indy yang banyak dideskripsikan oleh kaum laki-laki sebagai " nggak cantik sih, tapi enak aja diliatnyaT. Tapi, menurut Arial deskripsi itu perlu sedikit ditambahi kata-kata,
"nggak cantik sih, tapi enak aja diliat dan lo nggak bakalan bosen deh ngeliatnya."

(Donny Dhirgantoro) 5 cm - BAB 3/10

<<< SEBELUMNYA


Yellow
...Sama..., gue kalo ngeliat dia juga seneng banget...
dia cantiik banget.
Did I tell you how much I miss... your sweet kiss Did I tell you I didn't cry?
Well I lied... I lie lie lied.
Over read over
When I nearly hit the face I loved
So tired of packaging the anger
Always pushing you away
Did I tell you you're wonderful?
I miss you yes I do

(Donny Dhirgantoro) 5 cm. - BAB 2/10

<<< SEBELUMNYA


All I Have to Do is Dream
...Rasi bintangnya Genta, Rasi bintangnya Riani, rasi bintangnya Zafran, rasi bintangnya Arial, dan Rasi bintangnya Ian.
MASIH DI Secret Garden.
Kalau ingat kejadian Ian menemukan dirinya sendiri, yang Ian namakan "Finding Ian", nggak sadar mereka berempat tersenyum dan tengok-tengok sendiri. Dari kejadian "Finding Ian"
ilu bukan cuma Ian yang belajar, tapi semuanya belajar banyak banget Ngeliat Ian yang sekarang, bukanlah Ian yang dulu.
Ian yang sekarang lebih berisik (tetep..!). Ian yang apa adanya, yang lucu, jago nyanyi, jago main gitar, dan ngefans sama Indomie, Manchester United, dan juga Happy Salma.
Ian yang baiiik banget

(Donny Dhirgantoro) 5 cm. BAB 1/10

<<< SEBELUMNYA

Me and You Vs the World
...Dan semuanya akan tambah indah kalo lo tetap jadi diri lo sendiri...bukan orang lain...
I've been looking so long at these pictures of you
That I almost believe that they're real.
I've been living so long with my pictures of you
That I almost believe that the pictures are all I could feel...
PICTURES OF YOU-nya The Cure terdengar lembut dari tape mobil Ian di sepanjang jalan Diponegoro, Menteng. Ditemani lampu jalan kekuningan yang redup, dan tanpa sengaja berbagi dengan warna-warni lampu mobil serta hiasan jalan. Aspal yang basah sehabis hujan menimbulkan pantulan cahaya kuning pendar yang enak dilihat.
Lima orang di dalam mobil itu baru aja makan bubur ayam di Cikini. Tiba-tiba, seperti biasa Zafran merasa jadi orang yang paling tahu tentang lagu.
"Robert Smith nggak ada matinya deh kalo bikin lagu...."
"Mulai deh..." ujar Riani sambil tetap serius ber-SMS.
"Kenapa sih lo, Ni? Cuma bilang gitu doang."
"Elo ngomong gitu kayak yang paling tau The Cure. Emang lo doang yang tau? gue juga tau...."
"Wajar dong kan anak ben...," jawab Zafran sambil ngambil remote dan terus gedein volumenya.
"Kalo lo emang tau, ini lirik dari lagu The Cure yang mana?"
Riani nimpalin.

(Donny Dhirgantoro) 5 cm. PROLOG dari 10 BAB


I..Just Run!
Masih suka berontem siapa yang paling bagus antara Joy dan Delon, Beckham atau Zidane, Mansyur S atau Irfan Mansyur S.
ADA TEMAN yang nanya, "Lo udah nonton Before Sunrise-nya Ethan Hawke dan Julie Delpy? Sekarang ada Before Sunset lho...Kalo belum nonton silakan penasaran dan cari filmnya, tapi kalo udah silakan penasaran juga."
Lalu, kenapa film sebagus itu nggak terlalu terkenal? Ada apa sih dengan Before Sunrise dan Before Sunset? Yang pasti, di film itu ada mimpi, mimpi yang membuat hidup ini menjadi lebih indah dan film itu mungkin akan selalu meninggalkan pertanyaan yang membuat kita terus bermimpi: apa yang akan terjadi antara mereka berdua? Terus, kenapa film itu masuk ke jajaran film-film independen? Atau, mungkinkah cuma orang-orang bebas zaman sekarang yang masih punya mimpi? Tapi, bukankah setiap orang bebas punya mimpi, bukankah setiap manusia harus punya mimpi? Kalau manusia nggak punya mimpi namanya apa dong?

(Donny Dhirgantoro) 5 cm. COVER


5 cm
© Donny Dhirgantoro
GM 501 05.239
Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang
Editor: A. Ariobimo Nusantara
Desain sampul dan ilustrasi: Bayu Abdinegoro
Penata Isi: Suwarto
Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit P.T. Grasindo, anggota Ikapi, Jakarta, 2005
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun (seperti cetak, fotokopi, mikrofilm, VCD, CD-ROM, dan rekaman suara) tanpa izin tertulis dari Penerbit
Cetakan pertama: Mei 2005
Cetakan kedua: Juli 2005
Cetakan ketiga: Oktober 2005
Cetakan keempat: Februari 2006
Cetakan kelima: Mei 2006
Cetakan keenam: Agustus 2006
Cetakan ketujuh: Februari 2007
Cetakan kedelapan: Maret 2007
Cetakan kesembilan: Juli 2007
Cetakan kesepuluh: November 2007
Cetakan kesebelas: Maret 2008
Cetakan keduabelas: September 2008
Cetakan ketigabelas: Maret 2009
Cetakan keempatbelas: Januari 2010
Cetakan kelimabelas: Juni 2010
KOMPAS GRAMEDIA
Isi di luar tanggung jawab Percetakan P.T. Gramedia, Jakarta

PROLOG 

(Novel) 5 cm - Donny Dirgantoro

Lima sahabat telah menjalin persahabatan selama tujuh tahun. Mereka adalah Arial yang paling tampan, Riani sebagai satu-satunya wanita dalam kelompok itu, Zafran yang berlagak seperti seorang penyair, Ian yang paling subur badannya, dan Genta yang dianggap sebagai leader dalam kelompok itu. Kegemaran mereka adalah mengeksekusi hal-hal yang tidak mungkin dan mencoba segala hal, mulai dari kafe paling terkenal di Jakarta, sampai nonton layar tancap. Semuanya penggemar film, dari film Hollywood sampai film yang nggak Jelas—kecuali film India karena mereka punya prinsip bahwa semua persoalan di dunia atau masalah pasti ada jalan keluarnya, tapi bukan dalam bentuk joget.
Suatu saat, karena terdorong oleh rasa bosan di antara satu dan yang lain, mereka memutuskan untuk tidak saling berkomunikasi dan bertemu satu sama lain selama tiga bulan. Selama tiga bulan berpisah itulah telah terjadi banyak hal yang membuat hati mereka lebih kaya dari sebelumnya. Pertemuan setelah tiga bulan yang penuh dengan rasa kangen akhirnya terjadi dan dirayakan dengan sebuah perjalanan. Sebuah perjalanan yang penuh dengan keyakinan, mimpi, cita-cita, dan cinta. Sebuah perjalanan yang telah mengubah mereka menjadi manusia sesungguhnya, bukan Cuma seonggok daging yang bisa berbicara, berjalan, dan punya nama.




Download .Epub (Novel) 5 cm

(J.R.R. TOLKIEN) THE LORD OF THE RINGS: SEMBILAN PEMBAWA CINCIN - Buku 2 Bab 10/10 PERPECAHAN

<<< SEBELUMNYA


Aragorn menuntun mereka ke cabang kanan Sungai. Di sini, di sisi baratnya, di bawah bayangan Tol Brandir, padang rumput hijau menghampar sampai ke tepi sungai dari kaki Amon Hen. Di belakangnya muncul lereng-lereng pertama bukit yang mendaki lembut, ditumbuhi pepohonan, dan pepohonan berbaris terus ke arah barat, sepanjang pantai sungai yang melengkung. Mata air kecil mengucur ke bawah, membasahi rumput.
"Di sini kita akan istirahat malam ini," kata Aragorn. "Ini halaman Parth Galen: tempat indah di musim panas zaman dulu. Mudah-mudahan kejahatan belum sampai ke sini."

(J.R.R. TOLKIEN) THE LORD OF THE RINGS: SEMBILAN PEMBAWA CINCIN - Buku 2 Bab 9/10 SUNGAI BESAR

<<< SEBELUMNYA



Frodo dibangunkan Sam. Ia menemukan dirinya terbaring, diselimuti dengan baik, di bawah pohon-pohon tinggi berkulit kelabu di sebuah pojok tenang, di hutan tebing barat Sungai Besar Anduin. Ia sudah tidur sepanjang malam, dan cahaya kelabu pagi tampak redup di antara dahan-dahan gundul. Gimli sedang sibuk dengan api kecil di dekatnya.
Mereka berangkat lagi sebelum pagi merebak. Bukan karena kebanyakan anggota Rombongan ingin terburu-buru pergi ke selatan: mereka puas bahwa keputusan yang harus mereka ambil, paling lambat saat mereka sampai ke Rauros dan Pulau Tindrock, masih beberapa hari di depan; dan mereka membiarkan Sungai itu membawa mereka dengan kecepatannya sendiri, tanpa ingin mempercepat perjalanan menuju bahaya yang ada di depan, arah mana pun yang mereka pilih pada akhirnya. Aragorn membiarkan mereka mengapung mengikuti aliran sungai sekehendak mereka, menghemat tenaga menghadapi keletihan yang akan datang. Tapi ia menuntut setidaknya mereka berangkat awal setiap pagi, dan berjalan sampai larut sore; karena dalam hati ia merasa waktu sudah mendesak, dan ia khawatir sang Penguasa Kegelapan tidak berdiam diri ketika mereka berlama-lama di Lorien.

(J.R.R. TOLKIEN) THE LORD OF THE RINGS: SEMBILAN PEMBAWA CINCIN - Buku 2 Bab 8/10 SELAMAT TINGGAL LORIEN

<<< SEBELUMNYA


Malam itu Rombongan dipanggil lagi ke istana Celeborn. Di sana Lord Celeborn dan Lady Galadriel menyambut mereka dengan kata-kata indah. Akhirnya Celeborn membicarakan keberangkatan mereka.
Katanya, "Sekaranglah saatnya mereka yang mau melanjutkan Pencarian harus menguatkan hati untuk meninggalkan negeri ini. Mereka yang tak ingin melanjutkan, boleh tetap tinggal di sini, untuk sementara. Tapi entah mereka pergi atau tinggal, tak ada kepastian akan kedamaian. Karena sekarang kita sudah mendekati kiamat. Mereka yang mau, boleh menunggu di sini, hingga jalan dunia terbuka lagi, atau sampai kami mengumpulkan mereka untuk kebutuhan terakhir Lorien. Setelah itu mereka boleh kembali ke negeri mereka sendiri, atau pergi ke rumah peristirahatan lama untuk mereka yang jatuh dalam pertempuran."

(J.R.R. TOLKIEN) THE LORD OF THE RINGS: SEMBILAN PEMBAWA CINCIN - Buku 2 Bab 7/10 CERMIN GALADRIEL

<<< SEBELUMNYA


Matahari terbenam di balik pegunungan, dan bayangan-bayangan di hutan semakin gelap, ketika mereka berjalan lagi. Sekarang mereka masuk ke gerombolan pohon, di mana senja sudah mulai terasa. Malam menghampiri di bawah pepohonan, sementara mereka berjalan, dan para Peri membuka selubung lampu mereka.
Tiba-tiba mereka sampai di sebuah tempat terbuka lagi, di bawah langit malam pucat bertaburkan beberapa bintang yang muncul awal. Di depan mereka ada tempat luas tanpa pohon, berbentuk lingkaran besar dan membelok ke luar di kedua sisinya. Di luarnya ada jurang dalam yang hilang dalam kegelapan, tapi rumput di tebingnya tampak hijau, seolah masih bersinar mengenang matahari yang sudah pergi. Di sisi seberang berdiri menjulang sebuah dinding hijau, mengurung bukit hijau yang dipenuhi pohon mallorn yang lebih tinggi daripada yang telah mereka lihat di negeri itu. Tingginya tak bisa ditebak, tapi dalam cahaya senja itu, mereka tampak seperti menara-menara yang hidup. Di dalam dahan-dahannya yang bercabang-cabang, dan di tengah dedaunannya yang selalu bergerak, menyala lampu-lampu yang tak terhitung jumlahnya—hijau, emas, dan perak. Haldir berbicara pada mereka.

(J.R.R. TOLKIEN) THE LORD OF THE RINGS: SEMBILAN PEMBAWA CINCIN - Buku 2 Bab 6/10 LOTHLORIEN

<<< SEBELUMNYA


"Aduh! Aku khawatir kita tak bisa lebih lama di sini," kata Aragorn. Ia memandang ke arah pegunungan dan mengangkat pedangnya. "Selamat tinggal, Gandalf!" serunya. "Bukankah sudah kukatakan padamu: kalau masuk gerbang Moria, waspadalah? Sayang sekali, ternyata kata-kataku benar! Harapan apa yang kami miliki tanpa dirimu?"
Ia menoleh kepada yang lainnya. "Kita harus bisa melanjutkan tanpa harapan," katanya. "Mungkin kita bisa membalas suatu saat nanti. Bersiap-siaplah, dan jangan lagi menangis! Ayo! Perjalanan masih panjang, dan banyak yang masih harus dilakukan."

(J.R.R. TOLKIEN) THE LORD OF THE RINGS: SEMBILAN PEMBAWA CINCIN - Buku 2 Bab 5/10 JEMBATAN KHAZAD-DUM

<<< SEBELUMNYA



Para pengembara itu berdiri diam di samping kuburan Balin. Frodo memikirkan Bilbo dan persahabatannya yang panjang dengan orang kerdil itu, dan ia ingat kunjungan Balin ke Shire dulu. Di ruangan berdebu di dalam pegunungan, rasanya itu sudah seribu tahun yang lalu, dan terjadi di belahan dunia lain.
Akhirnya mereka bergerak dan menengadah, dan mulai mencari apa pun yang bisa memberitahu mereka tentang nasib Balin, atau menunjukkan apa yang terjadi dengan bangsanya. Ada sebuah pintu yang lebih kecil di sisi seberang ruangan itu, di bawah corong. Dekat kedua pintu, sekarang mereka bisa melihat tulang-belulang berserakan, di antaranya banyak pedang patah dan kepala kapak, perisai-perisai terbelah dan topi baja. Beberapa pedang itu bengkok: pedang Orc dengan mata pedang hitam.
Banyak relung dipahat di batu dinding, di dalamnya terdapat peti-peti kayu yang diikat besi. Semuanya sudah dipecahkan dan dijarah; tapi di samping salah satu tutup yang hancur tergeletak sisa sebuah buku. Buku itu sudah disayat dan bernoda, dan separuh terbakar, dan begitu banyak noda hitam dan noda-noda gelap lain, seperti darah lama, hingga hanya sedikit yang masih bisa terbaca. Gandalf mengangkatnya hati-hati, tapi halaman-halamannya berderak dan hancur ketika ia meletakkannya di atas keping batu. Ia membacanya beberapa saat, tanpa berbicara. Frodo dan Gimli yang berdiri di sampingnya bisa melihat, saat Gandalf dengan hati-hati membalik halamanhalamannya, bahwa buku itu ditulisi banyak tangan berbeda, dengan lambang-lambang dari Moria dan Lembah, dan di sana-sini dalam tulisan Peri.

(J.R.R. TOLKIEN) THE LORD OF THE RINGS: SEMBILAN PEMBAWA CINCIN - Buku 2 Bab 4/10 PERJALANAN DALAM GELAP

<<< SEBELUMNYA


Sudah sore, dan cahaya kelabu sekali lagi memudar dengan cepat, ketika mereka berhenti untuk bermalam. Mereka letih sekali. Pegunungan terselubung senja yang semakin pekat, dan angin sangat dingin. Gandalf menyisihkan lagi untuk mereka masing-masing satu teguk miruvor dari Rivendell. Selesai makan, ia mengadakan rapat.
"Kita tentu saja tak bisa melanjutkan perjalanan lagi malam ini," katanya. "Serangan di Gerbang Tanduk Merah sudah menguras habis tenaga kita, dan kita harus beristirahat di sini untuk beberapa lama."
"Lalu ke mana kita harus pergi?" tanya Frodo.
"Masih ada perjalanan dan tugas kita," jawab Gandalf. "Tak ada pilihan kecuali berjalan terus, atau kembali ke Rivendell."

(J.R.R. TOLKIEN) THE LORD OF THE RINGS: SEMBILAN PEMBAWA CINCIN - Buku 2 Bab 3/10 CINCIN PERGI KE SELATAN

<<< SEBELUMNYA

Hari itu, setelah Rapat Dewan, para hobbit mengadakan pertemuan sendiri di kamar Bilbo. Merry dan Pippin marah ketika mendengar Sam diam-diam masuk ke Rapat Dewan, dan sudah dipilih sebagai pendamping Frodo.
"Itu sangat tidak adil," kata Pippin. "Bukannya melempar dia keluar dan memborgolnya, Elrond malah memberinya imbalan untuk kekurangajarannya!"
"Imbalan!" kata Frodo. "Aku tak bisa membayangkan hukuman yang lebih berat. Kau bicara tanpa pikir panjang: dikutuk untuk pergi dalam perjalanan tanpa harapan, itu imbalan? Kemarin aku bermimpi tugasku sudah selesai, dan aku bisa beristirahat di sini untuk waktu lama, bahkan mungkin untuk selamanya."

(J.R.R. TOLKIEN) THE LORD OF THE RINGS: SEMBILAN PEMBAWA CINCIN - Buku 2 Bab 2/10 DEWAN PENASIHAT ELROND

<<< SEBELUMNYA


Keesokan harinya Frodo bangun pagi, merasa segar dan sehat. Ia berjalan sepanjang teras di atas Bruinen yang mengalir berisik, memperhatikan matahari yang sejuk dan pucat terbit di atas pegunungan jauh di sana, sinarnya jatuh miring melalui kabut tipis keperakan; embun berkilauan di atas dedaunan kuning, dan anyaman jaring labah-labah berkelip di setiap semak. Sam berjalan di sampingnya, tidak mengatakan apa pun, hanya menghirup udara, dan sesekali memandang dengan penuh keheranan ke ketinggian yang menjulang di Timur. Salju putih tampak di atas puncak-puncaknya.

(J.R.R. TOLKIEN) THE LORD OF THE RINGS: SEMBILAN PEMBAWA CINCIN - Buku 2 Bab 1/10 BANYAK PERTEMUAN

<<< SEBELUMNYA


Frodo bangun dan mendapati dirinya berbaring di tempat tidur. Mulanya ia mengira ia bangun kesiangan, setelah suatu mimpi panjang yang tidak menyenangkan, yang masih melayang-layang di batas ingatannya. Atau mungkin ia sakit? Tapi langit-langit kelihatan aneh; datar, dan ada balok-balok gelap yang dipenuhi ukiran. Ia masih berbaring beberapa lama sambil memandangi bercak-bercak sinar matahari pada dinding, dan mendengarkan bunyi air terjun. °
"Di mana aku, dan jam berapa sekarang?" ia berkata keras-keras pada langit-langit.
"Di Rumah Elrond, dan sekarang jam sepuluh pagi," sebuah suara berkata. "Sekarang pagi tanggal dua puluh empat Oktober, kalau kau mau tahu."

(J.R.R. TOLKIEN) THE LORD OF THE RINGS: SEMBILAN PEMBAWA CINCIN - Buku 1 Bab 12/12 PELARIAN KE FORD

<<< SEBELUMNYA


Ketika Frodo sadar kembali, ia masih mencengkeram Cincin itu dengan erat. Ia berbaring dekat api, yang sekarang sudah ditumpuk tinggi dan menyala terang sekali. Ketiga kawannya membungkuk di atasnya.
"Apa yang terjadi? Di mana raja pucat itu?" tanya Frodo liar.
Sesaat mereka terlalu gembira mendengar ia berbicara, sehingga tidak langsung menjawabnya; lagi pula, mereka tidak memahami pertanyaannya. Akhirnya ia tahu dari Sam bahwa mereka tidak melihat apa pun, kecuali bentuk-bentuk samar-samar dan gelap yang datang ke arah mereka. Mendadak dengan ngeri Sam menyadari majikannya sudah hilang; pada saat itu sebuah bayangan hitam berlari melewatinya, dan ia jatuh. Ia mendengar suara Frodo, tapi seakan-akan datang dari jauh sekali, atau dari bawah tanah, meneriakkan kata-kata aneh. Mereka tidak melihat apa pun lagi, sampai mereka tersandung tubuh Frodo yang berbaring seperti mati, wajah tertelungkup di atas rumput, dengan pedangnya di bawahnya. Strider menyuruh mereka mengangkatnya dan membaringkannya di dekat api, lalu ia menghilang. Sekarang semua itu sudah cukup lama berlalu.
Sam jelas sudah mulai meragukan Strider lagi; tapi sementara mereka berbicara, Strider kembali, muncul tiba-tiba dari kegelapan. Mereka bergerak kaget, dan Sam menghunus pedangnya, sambil berdiri di atas Frodo; tapi Strider dengan cepat berjongkok di sisinya.
"Aku bukan Penunggang Hitam, Sam," katanya lembut, " juga tidak bersekongkol dengan mereka. Aku tadi berupaya mencari tahu tentang gerakan mereka; tapi aku tidak menemukan apa pun. Aku tidak mengerti, mengapa mereka pergi dan tidak menyerang lagi. Tapi sekarang tidak ada perasaan tentang kehadiran mereka di mana pun."
Setelah mendengar cerita Frodo, Strider menjadi sangat khawatir. Ia menggelengkan kepala dan mengeluh, lalu menyuruh Pippin dan Merry memanaskan sebanyak mungkin air yang bisa mereka tampung dalam ceret kecil mereka, dan membasuh luka Frodo dengan itu. “Jaga agar api tetap bagus, dan usahakan Frodo tetap hangat!" katanya. Lalu ia bangkit dan berjalan menjauh, memanggil Sam. "Rasanya sekarang aku lebih memahami hal ini," katanya dengan suara rendah. "Kelihatannya hanya ada lima orang di pihak musuh. Mengapa mereka tidak semua di sini, aku tidak tahu; tapi kurasa mereka tak menduga akan mendapat perlawanan. Mereka mundur untuk sementara. Tapi tidak jauh. Mereka akan kembali lain kali, kalau kita tak bisa lari. Mereka hanya menunggu, karena mengira tujuan mereka sudah hampir tercapai, dan bahwa Cincin itu tak bisa terbang lebih jauh lagi. Aku cemas mereka mengira majikanmu sudah mendapat luka mematikan, yang akan membuatnya menyerah menuruti kemauan mereka. Kita lihat saja!"

(J.R.R. TOLKIEN) THE LORD OF THE RINGS: SEMBILAN PEMBAWA CINCIN - Buku 1 Bab 11/12 PISAU DALAM GELAP

<<< SEBELUMNYA

Saat mereka bersiap-siap tidur di penginapan di Bree, kegelapan menggantung di atas Buckland; kabut mengalir di lembah dan sepanjang tepi sungai. Rumah di Crickhollow sepi sekali. Fatty Bolger membuka pintu dengan hati-hati dan mengintip ke luar. Suatu perasaan takut muncul dalam dirinya dan tumbuh terus sepanjang hari, hingga ia tak bisa beristirahat atau tidur: ada ancaman yang menggantung dalam udara malam tak berangin itu. Ketika ia memandang ke luar, ke dalam kegelapan, sebuah bayangan hitam bergerak di bawah pepohonan; gerbang terbuka sendiri dan tertutup lagi tanpa suara. Rasa ngeri mencekam Fatty. Ia mundur, dan sejenak berdiri gemetaran di lorong. Lalu ia menutup pintu dan menguncinya.
Malam semakin larut. Terdengar pelan bunyi kuda digiring diam-diam sepanjang jalan. Di luar gerbang mereka berhenti, dan tiga sosok masuk, seperti bayangan malam merangkak di tanah.

(J.R.R. TOLKIEN) THE LORD OF THE RINGS: SEMBILAN PEMBAWA CINCIN - Buku 1 Bab 10/12 STRIDER

<<< SEBELUMNYA

Frodo, Pippin, dan Sam kembali ke ruang duduk. Tidak ada cahaya di sana. Merry tidak ada, dan api sudah mengecil. Baru setelah nyala api mereka embus sampai berkobar tinggi, dan beberapa kayu bakar dilemparkan ke atasnya, mereka sadar bahwa Strider mengikuti mereka. Itu dia duduk dengan tenang di dekat pintu!
"Halo!" kata Pippin. "Siapa kau, dan apa maumu?"
"Aku dipanggil Strider," jawabnya

(J.R.R. TOLKIEN) THE LORD OF THE RINGS: SEMBILAN PEMBAWA CINCIN - Buku 1 Bab 9/12 DI BAWAH PAPAN NAMA KUDA MENARI

<<< SEBELUMNYA

Bree merupakan desa utama di Bree-land, suatu wilayah kecil berpenduduk, seperti sebuah pulau di tengah tanah-tanah kosong di sekelilingnya. Selain Bree, ada Staddle di sisi lain bukit, Combe di lembah dalam sedikit lebih ke timur, dan Archet di pinggir hutan Chetwood. Di sekitar Bree-hill dan desa-desanya terletak wilayah kecil yang terdiri atas padang rumput dan hutan jinak yang hanya beberapa mil luasnya.
Orang-orang Bree berambut cokelat, berbadan lebar dan agak pendek, periang dan sangat bebas: mereka bangsa merdeka, tapi mereka lebih akrab dengan kaum hobbit, Kurcaci, Peri, dan penduduk lain di dunia sekitar mereka daripada Makhluk-Makhluk Besar lain. Menurut dongeng mereka sendiri, mereka penduduk asli dan keturunan Manusia pertama yang pernah mengembara ke bagian Barat Dunia Tengah. Hanya sedikit yang bertahan dalam huru-hara di Zaman Peri; tapi ketika para Raja kembali lagi melalui Laut Besar, mereka menemukan orang-orang Bree masih di sana, dan sekarang pun mereka masih di sana, ketika ingatan kepada Raja-Raja lama sudah memudar ke dalam rumput.

(J.R.R. TOLKIEN) THE LORD OF THE RINGS: SEMBILAN PEMBAWA CINCIN - Buku 1 Bab8/12 KABUT DI ATAS BARROW-DOWNS

<<< SEBELUMNYA

Malam itu mereka tidak mendengar suara apa pun. Tapi entah di dalam mimpinya, atau di luarnya, Frodo mendengar nyanyian indah mengalir dalam pikirannya: lagu yang seolah datang bagai cahaya remang-remang di balik tirai hujan kelabu, dan semakin kuat, hingga mengubah tirai itu menjadi kaca dan perak, yang lalu tersingkap, menampakkan negeri hijau yang terhampar di bawah matahari yang terbit dengan cepat.
Pemandangan itu melebur menjadi keterjagaan; dan ternyata Tom sedang bersiul seperti sepohon penuh burung; sinar matahari sudah jatuh miring di atas bukit, dan melalui jendela yang terbuka. Di luar semuanya hijau dan pucat keemasan.
Setelah sarapan, yang kembali mereka makan sendirian, mereka bersiap-siap untuk pamit, dengan berat hati, meski pagi itu indah: sejuk, cerah, dan bersih di bawah langit musim gugur yang biru tipis tersapu air. Udara segar datang dari Barat-laut. Kuda-kuda mereka yang tenang hampir-hampir tampak lincah, mendengus-dengus, dan bergerak-gerak gelisah. Tom keluar dari rumah, melambaikan topinya dan menari-nari di ambang pintu, menyuruh para hobbit untuk naik dan berangkat pergi dengan lancar.
Mereka melaju melewati jalan yang membentang dari belakang rumah, dan mendaki ke arah ujung utara pundak bukit tempat rumah itu berlindung. Mereka baru saja turun untuk menuntun kuda-kuda mendaki lereng terakhir yang terjal, ketika tiba-tiba Frodo berhenti.
"Goldberry!" serunya. "Nona cantik dalam gaunnya yang hijau keperakan! Kita belum pamit padanya, dan belum melihatnya sejak kemarin sore!" ia begitu sedih, sampai membalikkan badan untuk turun; tapi, tepat pada saat itu terdengar suatu seruan jernih mengalun. Di sana, di atas pundak bukit, Goldberry berdiri memanggil mereka: rambutnya berkibar bebas, tampak menyala berkilauan kena sinar matahari. Cahaya seperti kilatan air pada rumput berembun menyala dari bawah kakinya, sementara ia menari-nari.
Mereka bergegas mendaki lereng terakhir, dan berdiri dengan napas terengah-engah di samping Goldberry. Mereka membungkuk, tapi dengan lambaian tangannya ia menyuruh mereka memandang sekeliling; mereka memandang dari atas puncak bukit ke daratan di pagi hari. Sekarang pemandangannya jernih dan jauh, tidak lagi berkabut dan terselubung, seperti ketika mereka berdiri di atas bukit kecil di Forest, yang sekarang terlihat berdiri pucat dan hijau di antara pepohonan gelap di Barat. Di sebelah sana, tanah naik membentuk punggung bukit berhutan, hijau, kuning, cokelat muda di bawah sinar matahari, di luarnya tersembunyi lembah Brandywine. Ke Selatan, menyeberangi garis Withywindle, ada kilatan jauh seperti kaca pucat, di mana Sungai Brandywine membentuk lingkaran besar di dataran rendah dan mengalir menghilang dari pengetahuan para hobbit.

(J.R.R. TOLKIEN) THE LORD OF THE RINGS: SEMBILAN PEMBAWA CINCIN - Buku 1 Bab 7/12 DIRUMAH TOM BOMBADIL

<<< SEBELUMNYA

Keempat hobbit itu melangkahi ambang batu yang lebar, dan berdiri diam sambil mengerjap-ngerjapkan mata. Mereka berada di sebuah ruangan panjang beratap rendah, dipenuhi cahaya lampu yang menggantung dari balok-balok atap; di meja kayu gelap yang disemir berdiri lilin-lilin tinggi dan kuning, menyala terang.
Di sebuah kursi di ujung ruangan, menghadap pintu luar, duduk seorang wanita. Rambutnya yang pirang panjang mengalun turun ke bahunya; gaunnya hijau, sehijau alang-alang muda, bebercak keperakan seperti butir-butir embun; ikat pinggangnya dari emas, berbentuk rangkaian bunga lili bertaburkan mata biru pucat bunga for-get-me-not. Di sekitar kakinya, di dalam bejana-bejana lebar dari tanah hat hijau dan cokelat, mengambang bunga-bunga lili air, sehingga ia tampak seolah bertakhta di tengah kolam.
"Masuklah, tamu-tamu yang budiman!" katanya,

(J.R.R. TOLKIEN) THE LORD OF THE RINGS: SEMBILAN PEMBAWA CINCIN - Buku 1 Bab 6/12 OLD FOREST

<<< SEBELUMNYA

Frodo terbangun tiba-tiba. Di dalam ruangan masih gelap. Merry berdiri dengan satu lilin di tangannya, dan menggedor pintu dengan tangan satunya. "Baik! Ada apa?" kata Frodo, masih gemetar dan bingung.
"Ada apa!" seru Merry. "Sudah waktunya bangun. Sudah jam setengah lima, dan kabut tebal sekali. Ayo! Sam sedang menyiapkan sarapan. Pippin juga sudah bangun. Aku baru saja akan memasang pelana pada kuda-kuda, dan mengambil kuda pengangkut barang. Bangunkan si pemalas Fatty! Setidaknya dia harus bangun dan mengantar kita berangkat."
Tak lama setelah jam enam, para hobbit sudah siap berangkat. Fatty Bolger masih menguap. Mereka keluar diam-diam dari rumah. Merry berjalan di depan, menuntun kuda, menyusuri jalan setapak yang melalui pepohonan di belakang rumah, lalu memotong melintasi beberapa ladang. Dedaunan berkilauan di pohon-pohon, dan setiap rantingnya meneteskan embun; rumput pun kelabu tertutup embun.

(J.R.R. TOLKIEN) THE LORD OF THE RINGS: SEMBILAN PEMBAWA CINCIN - Buku 1 Bab 5/12 KOMPLOTAN TERBONGKAR

<<< SEBELUMNYA

"Sekarang sebaiknya kita sendiri juga pulang," kata Merry. "Rasanya ada yang aneh tentang ini semua; tapi ini harus menunggu sampai kita masuk ke rumah."
Mereka melangkah melewati jalan Ferry yang lurus dan terawat baik, dengan pinggiran bebatuan yang dikapur putih. Kira-kira seratus meter kemudian, mereka tiba di tepi sungai, di mana ada dermaga kayu lebar. Sebuah kapal feri datar besar tertambat di sampingnya. Tonggak-tonggak putih dekat tepi air berkilauan dalam cahaya dua buah lampu pada tiang-tiang tinggi. Di belakang mereka, kabut di ladangladang datar sekarang sudah melayang di atas pagar-pagar; tapi air di depan mereka gelap, dengan hanya beberapa untai nap keriting di antara rumput-rumput ilalang di tepinya. Kelihatannya di seberang sana kabut lebih tipis.
Merry menuntun kudanya melewati jembatan ke atas feri, dan yang lainnya menyusul. Merry kemudian mendorong feri itu perlahan dengan tongkat panjang. Sungai Brandywine mengalir perlahan dan lebar di depan mereka. Di tepi sebelah sana tebingnya curam, dan sebuah jalan mendaki berkelok-kelok dari dermaganya. Lampu-lampu berkelip di sana. Di belakang menjulang Bukit Buck; dan dari situ,

(J.R.R. TOLKIEN) THE LORD OF THE RINGS: SEMBILAN PEMBAWA CINCIN - Buku 1 Bab 4/12 JALAN PINTAS MENUJU JAMUR

<<< SEBELUMNYA

Pagi harinya Frodo bangun dengan perasaan segar. Ia berbaring di sebuah punjung yang terbentuk dari sebatang pohon hidup, dengan dahan-dahan saling berjalin dan menjuntai sampai ke tanah; ranjangnya terbuat dari pakis dan rumput, tebal lembut dan wanginya aneh. Matahari bersinar dari antara dedaunan hijau yang bergoyang-goyang dan masih melekat pada pohon. Ia melompat dan keluar.
Sam duduk di rumput dekat pinggir hutan. Pippin sedang berdiri memperhatikan langit dan cuaca. Tak ada tanda-tanda kehadiran para Peri.
"Mereka meninggalkan buah-buahan dan minuman untuk kita, juga roti," kata Pippin. "Ayo sarapan dulu. Rotinya lezat seperti tadi malam. Aku tak mau menyisakannya untukmu, tapi Sam memaksaku."
Frodo duduk di samping Sam dan mulai makan. "Apa rencana untuk hari ini?" tanya Pippin.
"Berjalan secepat mungkin ke Bucklebury," jawab Frodo,

(J.R.R. TOLKIEN) THE LORD OF THE RINGS: SEMBILAN PEMBAWA CINCIN - Buku 1 Bab 3/12 TIGA MENJADI ROMBONGAN

<<< SEBELUMNYA

"Kau harus pergi diam-diam, dengan segera," kata Gandalf. Sudah dua atau tiga minggu berlalu, dan Frodo masih belum menunjukkan tanda-tanda akan pergi.
"Aku tahu. Tapi sangat sulit melakukan keduanya," keluhnya. "Kalau aku menghilang seperti Bilbo, kisah itu akan menyebar sangat cepat di seluruh Shire."
"Tentu saja kau jangan menghilang!" kata Gandalf.

(J.R.R. TOLKIEN) THE LORD OF THE RINGS: SEMBILAN PEMBAWA CINCIN - Buku 1 Bab 2/12 BAYANGAN MASA LALU

<<< SEBELUMNYA

Pembicaraan tidak surut dalam sembilan, bahkan sembilan puluh sembilan hari. Lenyapnya Mr. Bilbo Baggins untuk kedua kalinya dibahas di Hobbiton, dan bahkan di seluruh penjuru Shire, selama setahun dan sehari, dan berada dalam ingatan lebih lama lagi. Cerita itu malah menjadi dongeng dekat perapian untuk kaum hobbit muda; dan akhirnya Mr. Baggins, yang biasa menghilang mendadak, lalu muncul kembali dengan berkantong-kantong permata dan emas, menjadi tokoh legenda favorit dan tetap hidup, jauh setelah semua kejadian sebenarnya sudah dilupakan.
Sementara itu, pendapat umum di lingkungan itu adalah bahwa Bilbo, yang sejak dulu memang agak sinting, rupanya benar-benar gila pada akhirnya, dan ia menghilang entah ke mana. Pasti ia jatuh ke dalam kolam atau sungai dan menemui ajal yang tragis, walau bukan dalam usia terlalu muda. Sebagian besar kesalahan ditimpakan pada Gandalf.
"Kalau saja penyihir keparat itu tidak mengganggu Frodo,

(J.R.R. TOLKIEN) THE LORD OF THE RINGS: SEMBILAN PEMBAWA CINCIN - Buku 1 Bab 1/12 PESTA YANG DITUNGGU - TUNGGU

<<< SEBELUMNYA

Ketika Mr. Bilbo Baggins dari Bag End mengumumkan bahwa dalam waktu dekat ia akan merayakan ulang tahunnya yang keseratus sebelas, dengan pesta besar gegap-gempita, di Hobbiton menyebar banyak desas-desus dan kegairahan. Bilbo kaya-raya dan berwatak aneh. Selama enam puluh tahun ia menjadi keajaiban di wilayah Shire, semenjak ia menghilang dan mendadak kembali lagi. Harta kekayaan yang dibawanya dari lawatannya kini sudah menjadi legenda setempat

(J.R.R. TOLKIEN) THE LORD OF THE RINGS: SEMBILAN PEMBAWA CINCIN - Buku 1 PROLOG


PROLOG

1. Tentang Para Hobbit

Sebagian besar buku ini adalah mengenai para hobbit, dan dari lembar-lembar isinya, pembaca bisa menemukan banyak hal tentang karakter serta sedikit sejarah mereka. Informasi lebih lanjut bisa ditemukan dalam cuplikan dari Buku Merah Westmarch yang sudah diterbitkan dengan judul Hobbit. Kisah itu diambil dari bab-bab awal Bukit Merah karangan Bilbo sendiri-hobbit pertama yang menjadi terkenal di dunia luas-yang olehnya dinamakan Pergi dan Kembali, sebab di dalam bab-bab itu ia menceritakan perjalanannya ke Timur, serta kepulangannya: petualangan tersebut kelak melibatkan seluruh hobbit dalam peristiwa-peristiwa besar pada Zaman tersebut, yang dipaparkan di sini.
Banyak pembaca mungkin ingin tahu lebih banyak tentang tokoh-tokoh dalam buku ini,

(S4suk3) Jendela Kenangan - Bab 9/9 REMEMBER ME

Tiga tahun kemudian
Gak terasa sudah tiga tahun aku di Inggris, banyak hal-hal menyenangkan yang aku alami disana. Dan kini aku sudah ada di taxi menuju rumahku di Cibubur dari Bandara. Ada beberapa perubahan di Jakarta, aku benar-benar gak pulang ke Indonesia selama 3 tahun di Inggris, walaupun ada kesempatan untuk pulang, dan baru kali ini aku pulang setelah masa tugasku selesai.

(S4suk3) Jendela Kenangan - Bab 8/9 LIRIH

Aku pacu secepat mungkin menuju RS Meilia Cibubur, setengah perjalanan akhirnya sampai juga. Setelah memarkir mobilku, aku langsung berlari kencang menuju ruang ICU tempat Shina di rawat.

“ Mbak pasien yang disini kemana ? “ tanyaku kepada seorang perawat yang sedang merapikan ruangan itu, ketika aku gak nemuin Shina terbaring disana.

(S4suk3) Jendela Kenangan - Bab 7/9 MENGHILANG

“ Hooiii Sam, kesini deh “ panggil Shina yang berada di tengah salju. Aku berlari menujunya, dia nampak gembira bermain salju.

“ Kok bisa ada salju disini ? “ tanyaku

(S4suk3) Jendela Kenangan - Bab 6/9 ROMAN PICISAN

Perlahan aku mulai lupakan semua hal-hal yang menyakitkan, aku coba nikmati kesendirianku, hhmmm gak sendiri juga sih tapi bersama mahkluk sebangsa lelembut. Aku fokuskan pikiranku pada pekerjaanku, dan setelah pulang aku sibukan diriku menemani Shina nonton film. Jika liburanpun aku coba jalan-jalan bersama Shina walaupun dalam radius tak terlalu jauh dari tempat jasadnya terbaring. Tapi jika berjalan dengannya aku harus menghindari keramaian, mencari tempat-tempat yang sepi, yang jauh dari pandangan orang. Bukan untuk mojok layaknya pemuda yang tak kuat menahan nafsu, tapi menghindari dari tatapan aneh orang yang menatapku.

(S4suk3) Jendela Kenangan - Bab 5/9 BIASA AJA

Di sebuah kamar hotel, aku sedang asik memandang kamar hotel dengan cahaya remang. Setelah hampir satu jam bergemuruh dalam desah bersama Ica. Sedangkan Ica sudah sibuk dengan mimpi manisnya setelah bermandi peluh. Tubuh kami masih bugil, AC dengan tempratur 16 C tak cukup memberi kesegaran bagi kami yang baru bermain dengan api birahi, ditambah

(S4suk3) Jendela Kenangan - Bab 4/9 JANJI

Mataku masih terasa berat saat aku terbangun karna panasnya kamar tidurku. AC di kamarku mati karna listrik masih mati, kulirik jam dinding menunjukkan pukul 12 siang. Aku berjalan terhuyung menuju kamar mandi untuk mengembalikan kesegaranku.

(S4suk3) Jendela Kenangan - Bab 3/9 GAK GUNA, GAK NGARUH, GAK NGEFEK

Suatu malam di rumahku
Aku masih duduk terpaku menatap layar kaca, menonton film bersama Shina. Entah apa yang membuatku menonton film selarut ini bersama Shina, sejak pulang dari rumah Ica. Mungkin saja aku sedang…..

“ Cieeee yang lagi bambang “ ledek Shina

“ Bimbang bodoh “ ucapku kesal. Ah benar aku sedang bimbang, dan Shina dapat memahamiku bahkan saat dia sedang berteriak menyaksikan adegan demi adegan dalam film.

(S4suk3) Jendela Kenangan - Bab 2/9 NOSTALGIA

Gedung bioskop Cibubur junction
“ Seishin, mengapa kau mengajakku kemari, aku sudah mencobanya kemarin tapi aku malah teringat olehnya “ protesku saat memasuki gedung bioskop.

“ Kemarin kan kamu nonton kan film sedih, malah tambah down lah “ ucapnya nampak bersemangat

(S4suk3) Jendela Kenangan - Bab 1/9 GADIS BAYANGAN


Masih di RS Melia
Tubuhku masih gemetar ketakutan, masih berharap ini adalah mimpi. Walau sosoknya adalah seorang wanita cantik, tapi tetap saja roh yang keluar dari jasad yang ada di hadapanku adalah sesuatu yang menakutkan bagiku. Mataku terbelalak lebar, tak mampu menutup untuk mengurangi rasa takut. Keringat dingin mulai bercucuran membasahi wajahku.

(S4suk3) Jendela Kenangan - Prolog


Prolog

Kesetiaan. Hhhmm jika kita berbicara kesetiaan, maka yang ada dibenak kita adalah tetap memberi seluruh cinta kita kepada pasangan kita sampai akhir hayat. Tanpa secuilpun perasaan kita tergadai kepada orang lain. Sedikit saja rasa cinta tercurah untuk orang lain, maka dinamakan penghianatan. Mungkin itu adalah definisi umum tentang kesetiaan. Tapi yang yang saat ini aku alami, entah kesetiaan atau penghianatan.
Danau Cibubur ( bumi perkemahan putra )
Semilir sejuk angin yang berhembus diantar sela-sela pepohonan yang

 
Blogger Templates